MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS
KELOMPOK VI (ENAM)
MATERI VII
“REVISI PESAN-PESAN BISNIS”
DOSEN PENGAJAR IBU NURHAYATI SE,MM
DI Susun Oleh :
KELOMPOK VI, Yang terdiri dari :
1) Zahrida Putri Ragil (E2A015011)
(S1 Manajemen)
2) Melina Faricha Putri (E2B016014)
(S1 Akuntansi)
3) M. Irsyadi Yazid (E2B016022) (S1 Akuntansi)
4) Tribuna Chyntia (E2B016040) (S1 Akuntansi)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Tak lupa, kami mengucapkan terimah kasih kepada Dosen mata
kuliah Komunikasi Bisnis yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
membahas tentang “Revisi Pesan – pesan Binis”. Makalah ini disusun dari
berbagai sumber yang kami dapat dari media elektronik seperti internet dan
perpustakaan. Kami berharap agar makalah ini diterimah dan bermanfaat bagi
pembaca. Kami menyadari bahwa sebagai manusia tidak luput dari kekurangan,
kiranya makalah ini bisa diterima oleh pembaca. Kami juga menerimah kritik dan
saran dari pembaca.
Semarang, 04 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL (COVER)
.............................................................................. i
KATA PENGANTAR
............................................................................................. ii
DAFTAR ISI
............................................................................................................ iii
PETA KONSEP
....................................................................................................... iv
A.
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. v
a)
Latar belakang
............................................................................................... 6
b)
Rumusan Masalah
.......................................................................................... 7
c)
Tujuan Penulisan
........................................................................................... 8
B.
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 9
a) Keterampilan Merevisi Pesan ....................................................................... 10
b) Pemilihan Kata Yang Tepat
.......................................................................... 11
c) Membuat Kalimat Yang Efektif ................................................................... 12
d) Menulis Ulang Pesan
.................................................................................... 13
e) Memproduksi Pesan
..................................................................................... 14
f) SOAL ESSAY, BAHAN DISKUSI Buku Djoko Purwanto ........................ 15
C.
BAB III PENUTUP
.......................................................................................... 16
a) Kesimpulan
................................................................................................... 17
b)
Saran
............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................. 19
PETA KONSEP
“REVISI PESAN-PESAN BISNIS”
A. BAB I
PENDAHULUAN
a)
Latar
Belakang Masalah
Dalam
suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para
bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan
pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai
dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan,
dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan
kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens.
Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi
tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi
pesan-pesan yang baik sebagai berikut: Subjek dan tujuan harus jelas, semua
informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan, ide-ide harus
dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis, semua informasi yang
penting harus sudah tercakup. Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat
diperlukan agar pesan-pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut
dapat ditinjau ulang atau disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan
ketik atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang
dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis
pesan-pesan yang bersifat pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang baik
diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu yang cukup. Akan berbahaya
apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan
dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format penulisannya. Keterampilan
dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku bisnis
agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang
direncanakan. Pemilihan kata yang tepat dan pengembangan paragraf yang efektif
sangat diperlukan dalam pembuatan revisi pesan-pesan bisnis yang efektif.
b)
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana keterampilan merevisi pesan
dalam komunikasi bisnis ?
2.
Bagaimana cara pemilihan kata yang tepat
dalam merevisi pesan bisnis ?
3.
Bagaimana cara membuat kata yang efektif
dalam merevisis pesan bisnis?
4.
Bagaimana cara menulis ulang pesan ?
5.
Bagaimana cara memproduksi pesan ?
c) Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana keterampilan merevisi pesan-pesan bisnis.
2. Mengetahui pemilihan kata yang tepat dalam revisi pesan-pesan bisnis.
3. Dapat membuat kalimat yang efektif dan mengembangkan paragraf.
4. Dapat Menulis ulang pesan dengan baik.
5. Medeskripsikan cara memproduksi pesan.
B.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Ketrampilan Merevisi Pesan
Menulis
pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan– pesan
yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang tua,
saudara, atau teman akrab. Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang
baik diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan
berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan bisnis cenderung dilakukan
secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi pesan mupun
format penulisan. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pesan-pesan bisnis
mencakup pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan
secara lisan.
1. Pesan – pesan Bisnis Tertulis.
·
Mengedit
isi dan cara pengorganisasiannya
Pada face
awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal
dan akhir, karena pesan – pesan tersebut mempunyai pengruh besar terhadap
audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik,
dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang,
beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
·
Mengedit
mekanik atau teknis penulisan
Setelah
melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah
berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan
suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain :
a. Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai
dengan kaidah kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.
b. Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan
kata-kata yang harus ditulis dengan huruf kapital).
c. Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan
penggunaan tanda baca koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
d. Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga
makna suatu kalimat dapat dipahami dengan mudah.
e. Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam
suatu kalimat. Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng
telah disampaikan.
·
Mengedit
format dan layout
Langkah
terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau layout
secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa,
ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga
tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata
rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik,
audiens anda akan senang membacanya.
2. Pesan –
pesan bisnis lisan
Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan
secara tertulis, pesan– pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun
memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan (editing)
seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik.
Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain :
1. Substansi
pesan
Mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada
audiens
2. Pengorganisasian
pesan
Mencakup 3 poin penting, yaitu :
·
Pembuka
(misalnya : salam pembuka, perkenalan diri).
·
Penyampaian substansi pesan
(misalnya : pengantar pesan dilanjutkan dengan
substansi pesan).
·
Penutup
(misalnya : kesimpulan, saran, rekomendasi,
implikasi).
3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan –
pesan bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk
tertulis karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak
monoton.
b) Pemilihan Kata Yang Tepat
Pemilihan kata dalam
penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting. Penggunaan kata
asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat
tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Pilihlah kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis audiens,
terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens.
Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi
proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
2. Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat selain efisien,
juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian kaidah
penulisan bahasa yang baik dan benar.
3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata-kata tersebut akan
mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan
tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.
c)
Membuat Kalimat Yang Efektif
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan
pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat
paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan
menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik
suatu bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata
benda.
·
Tiga jenis kalimat
a. Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun
tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung
maupun tidak langsung.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai
klausa dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri
atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa
yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
c. Kalimat kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa
dependen sebagai anak kalimat.
·
Cara mengembangkan paragraf
Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif
dan pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan
terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari
kesimpulan, baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan
paragraf :
1.
Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat
memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.
2.
Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan
maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
3.
Pembahasan Sebab-Akibat
Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan
tertentu.
4.
Klasifikasi
Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima
pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.
5.
Pembahasan Pemecahan Masalah
Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang
dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi.
Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu
panjang. Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan
yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai
penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.
d) Menulis Ulang Pesan
Ernest Hemingway pernah menyatakan
bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang ada hanya menulis ulang”. Pada
kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan kesalahan berikut :
1.
Hanya memindahkan kata-kata dan tidak
benar-benar memperbaikinya
2.
Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap
membuang waktu
3.
Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir
dibutuhkan
Setelah penulisan ulang
dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi berjumlah separuh
dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.
e) Memproduksi Pesan
Setelah puas memproduksi
pesan, organisasi, gaya , kemudahan dibaca, pilihan kata, pengembangan paragraf
dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum selesai. Draft ditulis
ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis. Pada masa
sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis dipsroduksi menggunakan computer.
Berbagai aplikasi bias dipergunakanuntuk membuat desain agar pesan lebih
menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.
f) Soal ESAI dan Bahan Diskusi
·
Soal ESAI
1.
Dalam melakukan
revisi atau perbaikan terhadap pesan-pesan bisnis, pada bagian apa saja yang
perlu dilakukan revisi. Sebutkan!.
Jawab : Setelah tahapan
perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan pesan-pesan bisnis dilakukan langkah
selanjutnya adalah melakukan perbaikan (revisi) terhadap pesan-pesan bisnis.
Revisi ( Perbaikan ) pesan merupakan tahap terakhir dalam proses penyusunan
pesan bisnis. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menyunting (editng), menulis
ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk
memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari
kesalahan.
Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi maupun pengorganisasiannya, gaya bahasa yang dipakai, susunan bahasanya serta format penulisannya. Untuk penggunaan kata hendaknya memilih kata yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang bermakna ganda. Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.
Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi maupun pengorganisasiannya, gaya bahasa yang dipakai, susunan bahasanya serta format penulisannya. Untuk penggunaan kata hendaknya memilih kata yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang bermakna ganda. Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.
2. Mengapa dalam penulisan pesan-pesan bisnis perlu
diadakan revisi?
Jawab : Revisi (
Perbaikan ) pesan merupakan tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan
bisnis. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang
direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan. Revisi sangat diperlukan agar pesan
bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki.
Revisi ini berlaku terhadap seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun untuk
komunikasi ‘berbicara’ terutama yang memerlukan persiapan tertulis seperti
presentasi.
3.
Apa
perbedaan antara bahasa tulis dengan bahasa lisan?
Jawab :
4. Sebutkan
tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata!
Jawab : Pertama,
pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai
untukmenyampaikansuatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata
yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang
paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata merupakan
kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin
disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan
situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pembaca. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya
dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata
bahasa yang digunakan.
5. Suatu kalimat paling tidak mencakup subjek
dan predikat. Jelaskan!
Jawab : Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta
dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /
pembicara. Sedangkan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus
mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan
sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak
subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan
yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif harus
menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar kalimat menjadi jelas
maknanya. Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi
efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi
dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat.
Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya
kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan.
Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau
menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar
isi kalimat atau tuturan tersebut. Contoh Amara pergi ke sekolah, kemudian
Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif). Amara pergi ke
sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
6.
Dalam
menulis pesan-pesan bisnis, kalimat aktif lebih banyak digunakan. Mengapa demikian?
Jawab : Karena agar lebih memberi kesan atas apa
yg telah kita produksi kepada cline atau konsumen, serta kalimat aktif
lebih ringkas.
7. Apa perbedaan antara kalimat
sederhana dan majemuk!
Jawab :
·
KALIMAT
SEDERHANA
Kalimat
yang hanya memiliki sebuah subyek dan sebuah predikat, walaupun seringkali dilengkapi
obyek baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh :
Contoh :
ü Saya membeli buku komunikasi bisnis di toko buku
Gramedia kemarin.
ü Andi mengirim pesanan buku ke konsumen.
·
KALIMAT MAJEMUK
Kalimat yang berisi
dua atau lebih klausa independen (klausa yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh) dan tidak mempunyai klausa dependen (klausa
yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang
utuh). Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung: dan, tetapi,
atau. Contoh :
ü
Adik membeli buku dan
kakak membeli printer.
ü
Omset penjualan
meningkat 10% tetapi keuntungan perusahaan menurun 15%.
8. Sebutkan
beberapa karakteristik suatu paragraf yang baik!
Jawab : Paragraf merupakan seperangkat kalimat
yang berkaitan erat antara yang satu dengan kalimat yang
lain. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu, sehingga
makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. berikut
ini adalah ciri-ciri atau karakteristik paragraf yang baik :
a. Setiap
paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan
ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok
pikiran.
b. Pada
umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
c. Pargraf
adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
d. Pargraf
adalah kesatuan yang koheren dan padu.
e. Kalimat-kalimat
dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
9. Bagaimana
Anda mengembangkan suatu paragraf?
Jawab : Dalam melaksanakan pengembangan paragraf
biasanya diawali dengan mengubah topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal
yang bersifat umum, dimana kalimat ini masih menghendaki penjelasan, kalimat
inilah yang disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat utama tersebut
dijadikan permulaan paragraf, maka langkah selanjutnya ialah menguraikan
kalimat - kalimat yang sesuai dengan kalimat utama. Kalimat inilah yang disebut
kalimat penjelas.
10. Apa yang menjadi
kendala dalam penulisan surat-surat bisnis?
Jawab : Kendala yang sering muncul pada
penulisan surat adalah ketika pembaca surat tidak langsung dapat memahami
bagaimana alur pemikiran seseorang, termasuk sejauha mana respon pengirim surat
kepada pihak lain. Misalnya penulisan dengan bahasa yang kacau, tidak runtut,
dan penggunaan kata yang terkesan "kasar" atau tidak etis, maka
seseorang secara tidak langsung akan memperoleh penilaian yang kurang sopan
dalam menghargai orang lain.
·
Bahan Diskusi
1. Dalam melakukan proses revisi, menurut Anda pada tahap mana yang paling
penting, apakah pada tahap edit isi dan pengorganisasiannya, mengedit gaya
penulisannya, atau mekanika dan format penulisannya. Jelaskan!
Jawab : Menurut kami
yang paling penting ialah pemilihan
kata yang tepat. Dalam menyampaikan
pesan bisnis, peranan kata menjadi sangat penting artinya. Penggunaan kata yang
sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi audiens, bukan saja
pemborosan atau membuang waktu, tetapi yang lebih penting dari itu adalah
penyampaian maksud komunikasi menjadi terganggu. Ada beberapa yang perlu
dicermati sehubungan dengan pemilihan kata dalam sebuah pesan bisnis.
Ø Pilihlah kata yang sudah dikenal
oleh audiens.
Ø Pilihlah kata-kata yang singkat
(efisien).
Ø Hindari kata-kata yang bermakna
ganda.
2. Dalam kenyataan menunjukkan bahwa suatu paragraf ada yang hanya terdiri
atas sebuah kalimat saja. Bahkan tak jarang dijumpai bahwa ada yang membuat
sebuah paragraf dalam satu lembar halaman penuh. Menurut Anda bagaimana suatu
paragraf itu harus disusun. Jelaskan!
Jawab : Tidak semua kumpulan kalimat dapat dikatakan
sebagai sebuah paragraf, dan tidak semua paragraf dapat dikatakan sebagai
paragraf yang baik. Kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan memenuhi
persyaratan tertentu sajalah yang dapat dikatakan sebuah paragraf. Paragraf
yang baik hendaklah memenuhi persyaratan: kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan
urutan. Paragraf hendaknya
hanya memuat satu kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya memiliki unsur
kelengkapan, yaitu memiliki beberapa kalimat penjelas yang bisa berupa
fakta-fakta atau contoh-contoh. Selain itu, kalimat-kalimat yang membangun
paragraf tersebut hendaknya benar-benar saling berhubungan.
3. Menurut Anda, di antara beberapa cara pengembangan paragraf yang ada, cara
mana yang paling baik? Jelaskan apa alasannya!
Jawab : Kelompok kami memilih cara
pengembangan paragraf dengan menggunakan Pengembangan umum khusus-khusus umum. Karena, cara
pengembangan paragraf umum khusus-khusus umum merupakan cara yang paling umum
dipakai. Paragraf umum khusus dikembangkan dengan meletakkan pikiran utama pada
awal paragraf kemudian rician-rincian berada pada kalimat-kalimat berikutnya.
Sebaliknya paragraf khusus umum, mula-mula dikembangkan rincian-rincian
kemudian pada akhir paragraf disampaikan generalisasinya. Jadi paragraf umum
khusus bersifat deduktif, sedangkan paragraf induktif bersifat khusus umum.
C. BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu
hal yang sangat vital dalam proses pelaksanaan bisnis, karena di dalamnya
terkandung informasi-informasi yang dapat dijadikan sumber referensi perusahaan
dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya. Tak jarang bentuk pesan bisnis tersebut
terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian sehingga menimbulkan banyak hambatan
informasi. Oleh karena itu, bertindak untuk merevisi pesan-pesan bisnis
tersebut adalah cara yang terbaik untuk dilakukan. Revisi merupakan langkah
terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan
bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya
penyampaiannya, maupun format penulisannya. Gaya penulisan yang efektif dimulai
dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara
lain memilih kata yang sudah familliar/sudah dikenal secara umum,singkat, dan
hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-pesan bisnis
yang paling efektif akan mencangkup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga
jenis kalimat yaitu kallimat sederhana,majemuk,kompleks. Kalimat-kalimat yang
singkat dan menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens anda dalam
memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan bisnis. Dalam mengembangkan suatu
paragraf dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain dengan
menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan mengenai sebab akibat,
melakukan klasifikasi, dan pembahasan mengenai pemecahan masalah (problem
solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal dan usahakan untuk setiap
paragraf singkat saja.
b.
Saran
Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan
bisnis dan tata cara penulisan direct request, harus lebih memperhatikan
poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi dan penulisan
direct request dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang
berkepentingan dalam bisnis.
DAFTAR
PUSTAKA
1. (http://argafeb.blogspot.com/2013/05/mata-kuliah-komunikasi-bisnis-revisi pesan_1176.html).
Diakses 1 Maret 2014. Satria Arga (2010). Revisi Pesan - Pesan Bisnis
2. (http://mrizki12.blogspot.com/2012/09/perencanaan-revisi-pesan-pesan-bisnis.html). Diakses
1 Maret 2014. Kumala Rizki (2012). Perencanaan revisi pesan – pesan bisnis.
3. (http://marzocchiahmed.wordpress.com/2013/01/24/pesan-pesan-bisnis-kombis/). Diakses
1 Maret 2014. Anggraini Dewi. (2001). Pesan – Pesan Bisnis.
4. (http://initugasku.wordpress.com/2010/03/03/perencanaan-pesan-pesan-bisnis/). Sutrina.
(2012). Perencanaan Pesan - Pesan bisnis. Diakses 1 Maret 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar