HALAMAN 40 – 41 TUGAS (DJOKO PURWANTO)
·
KELOMPOK
6 (ENAM), yang terdiri dari :
1.
Zahrida
Putri Ragil (E2A015011) (S1 Manajemen)
2. Melina Faricha Putri (E2B016014) (S1
Akuntansi)
3. M. Irsyadi Yazid (E2B016022) (S1
Akuntansi)
4.
Tribuna Chyntia (E2B016040) (S1
Akuntansi)
·
TUGAS
(1 – 4)
1. Dalam
komunikasi antarpribadi yang terjadi dalam suatu organisasi bisnis maupun
nonbisnis, terkadang dapat menimbulkan kesalahpahaman berkomunikasi. Dalam
dunia praktis, coba Anda perhatikan :
a.
Bagaiman
proses komunikasi antarpribadi terjadi?
b.
Apa
hambatan-hambatannya?
c.
Bagaimana
cara mengatasi hambatan tersebut!
2. Setiap
orang tentu saja memiliki berbagai macam kebutuhan hidup yang harus dipenuhi
untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Coba identifikasi berbagai kebutuhan hidup
Anda sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow! Buatlah dalam
bentuuk piramida.
3. Cara
menunjukkan rasa simpati atas terjaadinya musibah atau bencana disuatu daerah
dapat dilakukan berbagai macam cara. Menurut Anda, bagaimana masyarakat di daerah
Anda menunjukkan rasa simpatinya kepada orang lain yang sedang ditimpa musibah
atau bencana tersebut! Berikan contohnya!
4. Dalam
kaitannya dengan musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Mentawai dan letusan
gunung Merapi, coba sebutkan beberapa alamat situs baik dalam negeri maupun
luar negeri yang menunjukkan rasa simpatinya atas musibah tersebut! Dalam bentu
seperti apa mereka menunjukkan rasa simpatinya atas musibah tersebut? Berikan
contohnya!
·
JAWABAN
:
1.
Kesalahpahaman
berkomunikasi :
a. Pengertian proses
dapat diartikan sebagai rangkaian atau peristiwa yang sedang berlangsung untuk
mencapai suatu hasil tertentu. Proses komunikasi itu sendiri merupakan
rangkaian kegiatan atau peristiwa ketika pesan mulai disampaikan sendiri sampai
terjadinya tindakan sebagai pengaruh dari pesan itu atau tidaknya
perubahan pada sasaran. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar dua
orang atau lebih yang terjadi dalam bentuk kontak langsung. Sebagai suatu
proses, komunikasi antar pribadi merupakan rangkaian tindakan , kejadian dan
kegiatan yang terjadi secara terus menerus. Dengan kata lain, komunikasi antar
pribadi bukanlah suatu hal yang statis, tetapi suatu yang dinamis. Artinya,
segala sesuatu yang tercangkup dalam komunikasi antar pribadi selalu dalam
keadaan berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya. Kadangkala
perubahan- perubahan ini kita tidak sadari atau kita tidak perhatikan, namun
yang jelas selau terjadi perubahan. Proses komunikasi antar pribadi dapat
digambarkan sebagai proses yang sirkuler dan terus menerus. Arti proses sekuler
adalah bahwa setiap orang yang terlihat dalam komunikasi antar pribadi
bertindak sebagai pembicara sekaligus sebagai pendengar dan sebagai aktor
sekaligus rektor. Sedangkan sebagai proses yang terus-menerus, diartikan bahwa
komuniaksi berlangsung tanpa henti, sehingga batasan awal dan berakhirnya
komunikasi antar pribadi menjadi tidak jelas. Cara yang paling baik dalam
menerangkan komunikasi antar pribadi sesuai dengan paradima yang dikemukakan
oleh Harlord Lasswell yang dikenal dengan model komunikasinya berupa ungkapan
verbal adalah dengan menjawab pertanyaan who, says, what, in wich channel, to
whom, with what effect (Effendy, 1993 : 10). Dalam proses komunikasi antar pribadi
dipergunakan lambang-lambang sebagai media. Lambang sebagi media terdapat dalam
komunikasi antar pribadi dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
ü Lambang verbal yaitu penggunaan bahasa sebagi media. Bahasa
merupakan lambang yang dapat mewakili kenyatan yang konkrit dan objektif dalam
dunia sekeliling kita, disamping juga dapat mewakili hal-hal yang abstrak.
ü Lambang non verbal yaitu dimana proses komunikasi yang
berlangsung dengan gejala yang menyangkut gerak-gerik, sikap, ekspresi dan
gejala lain yang sama.
b. Hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi :
Komunikasi
antar personal adalah komunikasi yang dilakukan antara 2 orang atau lebih. Dalam
komunikasi antar personal terdapat beberapa hambatan yang ada,
hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut :
1)
Bahasa
Dalam komunikasi, peranan
bahasa sangat penting karena bahasa merupakan salah satu alat bahasa verbal
yang digunakan dalam berkomunikasi. Bila dalam suatu komunikasi ada
kesalahpahaman yang terjadi yang disebabkan oleh bahasa itu akan menjadi
hambatan dalam komunikasi.
2)
Budaya
Budaya juga
sangat penting dan berpengaruh. Bila dalam komunikasi ada perbedaan latar
budaya dan tidak terdapat titik temu antar satu dengan yang lain hal ini dapat
menjadi bomerang dalam proses komunikasi sehingga dapat menimbulkan
kesalahpahaman antar personal yang dapat membuat perpecahan.
3)
Kebenaran
yang semu
Maksud dari
kebenaran yang semu adalah benar tidak dan salahpun juga tidak. Dan dalam
kata-kata yang digunakan ada bumbu kebohongan di dalamnya. Dalam sebuah
komunikasi harus ada kejelasan ataupun kejujuran agar ada keterbukaan antar
personal.
4)
Penipuan
Hambatan
komunikasi yang lain adalah penipuan. Dalam sebuah komunikasi bila terjadi
penipuan akan merusak keakraban yang sudah terjadi dan sudah terpelihara selama
ini.
5)
Tujuan
yang tidak jelas
Dalam
komunikasi harus ada kejelasan dalam berhubungan agar ada tujuan yang pasti,
apabila tidak ada tujuan yang jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Misalnya miss komunikasi yang dapat memecahkan hubungan antar sahabat ataupun
hubungan antar personal yang lainnya.
6)
Salah
paham
Terkadang di
dalam suatu komunikasi terjadi salah paham dalam interpretasi, respon, dan
asumsi. Dan ini membuat suatu kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga dari
kesalahpahaman ini bisa terjadi perusakan suatu komunikasi. Selain itu, apabila
kesalahpahaman terus berlanjut dalam suatu hubungan komunikasi, hubungan
komunikasi antar personal tersebut bisa pecah atau ada pemutusan hubungan.
7)
Sisi
historis atau pengalaman
Setiap orang
pasti memiliki pengalaman sendiri-sendiri. Apabila dari pengalaman orang yang
satu dengan yang lain tidak ada titik temu maka terjadi kesalahpahaman. Dan
bila orang yang bersangkutan tidak segera memperbaiki bisa saja terjadi
perusakan yang berakhir dengan pemutusan suatu hubungan atau komunikasi.
8)
Menganggap
enteng lawan bicara
Dalam suatu
komunikasi atau hubungan kita harus bisa menghormati antar personal agar
tercipta suatu hubungan yang harmonis. Tapi apabila tidak ada rasa saling
menghormati maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya pemutusan
hubungan.
9)
Mendominasi
pembicaraan
Komunikasi dua
arah akan berhasil bila kita saling mengisi dan melengkapi. Bila ada seorang
yang lebih mendominasi suatu pembicaraan, komunikasi tersebut tidak akan efektif
dan tidak akan berjalan dengan lancar.
10)
Pihak
ketiga
Ketika terjadi
komunikasi dua arah jangan sampai ada pihak ketiga yang datang karena pihak
ketiga atau orang yang tidak diundang dapat merusak suatu komunkasi yang sudah
terbina dari awal. Hal ini dapat terjadi karena pihak ketiga tidak tahu dari
awal apa yang terjadi dalam komunikasi dua arah yang sebelumnya dan bisa
merusak sedikit demi sedikit komunikasi atau hubungan yang sudah tercipta
sebelumnya.
Pada
tiap personal terjadi proses komunikasi yang bertujuan untuk mengenali satu
dengan lainnya, maka dari itu komunikasi yang terjalin harus terdapat
pengertian serta kepercayaan antar personal, selain itu terdapat beberapa
komponen yang harus dijaga untuk menjaga hubungan komunikasi agar tidak terjadi
kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan perusakan atau pemutusan.
c.
Cara
mengatasi hambatan :
Ada beberapa
cara untuk mengatasi hambatan komunikasi, antara lain:
1)
Gunakan
umpan balik (feedback).
Setiap orang
yang berbicara memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya baik
bahasa verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap umpan
balik itu secara benar.
2)
Pahami
perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.
Setiap individu
merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang psikologis,
sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang dapat
menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.
3)
Gunakan
komunikasi langsung (face to face).
Komunikasi
langsung dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif.
Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal. Disamping
kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata, mimik wajah, bahasa
tubuh lainnya dan juga meta-language (isyarat diluar bahasa) yang membuat
komunikasi lebih berdaya guna.
4)
Gunakan
bahasa yang sederhana dan mudah.
Kosa kata yang
digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan
istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat sederhana
(kanonik) karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat pesan
sulit dimengerti.
2.
Membuat
piramida kebutuhan hidup :
·
Hierarki Kebutuhan Maslow
·
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa hierarki kebutuhan maslow
memiliki 5 tingkatan, yakni :
1.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologi merupakan
kebutuhan paling dasar yang lebih berhubungan pada kebutuhan fisik, seperti
kebutuhan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur, dan oksigen.
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang memiliki potensi besar untuk
menuju ke tingkat kebutuhan berikutnya. Misalnya, ketika manusia merasa lapar,
maka akan mengabaikan atau menekan dulu kebutuhan lain. Manusia akan memuaskan
rasa lapar tersebut dengan mencari makanan dan minuman. Untuk manusia yang
sudah mapan, sebuah rasa lapar merupakan gaya hidup. Mereka sudah memiliki
cukup makanan, tetapi yang mereka rasakan ialah citarasa dari makanan yang
mereka inginkan. Berbeda dengan manusia yang belum mapan, ketika merasa lapar,
mereka tidak mementingkan cita rasa, tekstur, bau, ataupun temperatur. Kebutuhan
Fisiologi berbeda dengan kebutuhan lain karena kebutuhan fisiologi memiliki dua
hal. Pertama, kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi atau
minimal dapat diatasi, sep
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwXK8MV5PT9uCdTj_fsI7hLP2CncGPSbL9FVFjQzFpc8GRC_Hv3USHXK0C_Y4I-w98TkepIFo6dAgoRi48wTKkHwzHda9hjAdSCA0UaXMcI1blxAs5kIGVEL9HbBfm7heAgYkQ5FkP9m_3/s320/Teori_kebutuhan_maslow.png)
erti pada kebutuhan makan manusia. Setelah selesai
makan mereka akan merasa kenyang dan kemungkinan bisa merasa mual ketika
dihadapkan dengan makanan lagi. Kedua, kekhasan dari kebutuhan psikologis ini
ialah kebiasaan yang diulang-ulang. Pada saat seseorang tersebut telah memenuhi
rasa laparnya, selanjutnya rasa lapar tersebut akan muncul kembali dan terus
berulang-ulang, mereka akan memenuhi kebutuhan tersebut. Pada kebutuhan di
tingkat yang lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Dalam manajer implikasi,
kebutuhan psikologis bisa ditujukan kepada kebutuhan psikologi karyawan.
Perusahaan harus memberikan gaji yang sesuai dengan kebutuhan karyawannya.
Selain itu, perusahaan juga memberikan kebutuhan waktu makan dan istirahat yang
cukup.
2.
Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan fisiologis
sudah terpenuhi, maka ada kebutuhan rasa aman, seperti rasa aman fisik,
stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari berbagai ancaman,
teroris, penyakit, takut, cemas, atau bencana alam. Apabila kebutuan fisiologi
perlu dipenuhi secara total, sedangkan kebutuhan akan rasa aman tidak bisa
terpenuhi secara total. Manusia tidak bisa dapat terlindungi dari berbagai
ancaman meteor, kebanjiran, atau ancaman dari orang lain. Menurut Maslow, orang-orang
yang tidak merasa aman mempunyai tingkal laku yang berbeda. Mereka akan
bertingkah laku seperti orang yang memiliki ancaman besar. Orang yang merasa
tidak aman otomatis akan mencari kestabilan dan akan berusaha keras menghindari
hal-hal atau keadaan yang asing atau yang tidak diharapkan. Dalam manajer
implikasinya kebutuhan ini, manajer dapat memberikan jaminan keamanan kepada
karyawan, seperti lingkungan yang aman, tempat yang higienis, atau jaminan
pensiun, sehingga mereka merasa aman baik dalam lingkungan ataupun finansial.
3.
Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang
Setelah dua kebutuhan di atas
terpenuhi, selanjutnya akan muncul kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan
kasih sayang. Manusia akan mencari sahabat, pasangan, keturunan, dan kebutuhan
untuk dekat dengan keluarga. Seseorang yang cintanya sudah relatif terpenuhi
tidak akan merasa panik ketika menolak cinta dan ketika ada seseorang yang
menolak dirinya, ia juga tidak merasa hancur. Maslow berpendapat bahwa
kebutuhan cinta merupakan cinta yang memberi dan cinta yang menolak. Kita perlu
memahami cinta, mengamalkannya, menciptakannya, dan mengajarkannya. Dalam
manajer implikasinya, kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan sosial.
Manajer perlu mendorong tim untuk mengatur kegiatan sosial. Dari kegiatan
sosial tersebut akan menciptakan persahabatan dan keluarga. Dengan begitu
kebutuhan akan kasih sayang dapat terpenuhi.
4.
Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah tiga
kebutuhan di atas terpenuhi, manusia akan mengejar kebutuhan akan penghargaan,
seperti menghormati orang lain, status, ketenaran, reputasi, perhatian, dan
sebagainya. Menurut Maslow, kebutuhan akan penghargaan juga terbagi atas dua
tingkatan, yaitu tingkatan yang rendah dan tinggi. Tingkatan rendah yaitu
kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan status, ketenaran, reputasi,
perhatian, apresiasi, martabat, dan dominasi. Kebutuhan yang tinggi ialah
kebutuhan harga diri seperti perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi,
penguasaan, kemandirian, dan kebebasan. Maslow berpendapat, apabila kebutuhan
harga diri sudah teratasi, maka manusia siap memenuhi kebutuhan pada tingkat
yang lebih tinggi lagi. Dalam manajer implikasinya, kebutuhan ini berhubungan
erat dengan kebutuhan harga diri. Manajer harus memberi reward untuk karyawan
yang mampu mencapai atau melebihi target mereka. Manajer juga bisa
mempromosikan kepada karyawan untuk menempati kedudukan yang lebih tinggi. Hal
ini akan membuat karyawan memiliki harga diri dan kebutuhan atas penghargaan
terpenuhi.
5.
Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi
diri merupakan tingkatan kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan ini melibatkan
keinginan yang terus-menerus untuk mencapai potensi. Menurut Maslow, kebutuhan
ini ialah kebutuhan yang dimiliki manusia untuk melibatkan diri sendiri untuk
menjadi apa yang sesuai keinginannya berdasarkan kemampuan diri. Manusia akan
memenuhi hasratnya sesuai dengan kemamuan yang dimiliki pada dirinya. Dalam
manajer implikasinya, manajer dapat menantang karyawan dalam pekerjaannya, sehingga
ketrampilan dan kreatifitas karyawan dapat meningkat dan terpakai sepenuhnya.
Bukan hanya itu, peluang berkembang juga perlu diberikan agar karyawan dapat
mengembangkan kariernya. Manajer bisa membuat tantangan tersebut sebagai
dorongan kepada karyawan. Dengan begitu, tumbuh motivasi karyawan untuk
memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri.
Itulah lima kebutuhan Maslow yang
akan terus ada selama manusia hidup. Lima kebutuhan tersebut berjenjang dari
mulai yang mendesak hingga muncul dengan sendirinya. Ketika kebutuhan yang
mendesak sudah dapat terpenuhi, maka dengan sendirinya kebutuhan-kebutuhan yang
lebih tinggi akan muncul. Dari implikasi pada setiap kebutuhan, bukan hanya
dapat terjadi pada bidang manajer saja. Tingkatan kebutuhan Maslow juga dapat
terjadi pada setiap individu. Hierarki kebutuhan maslow bisa digambarkan
menggunakan piramida untuk memudahkan tingkatan kebutuhan dari yang terkecil
sampai terbesar. Tingkatan kebutuhan tersebut juga tidak bisa terlewati, setiap
kebutuhan akan mencapai tingkatan secara teratur. Manusia tidak bisa memenuhi
kebutuhan yang paling besar apabila kebutuhan yang terkecil belum terpenuhi.
Misalnya, manusia tidak bisa mendapatkan kebutuhan rasa memiliki atau kasih
sayang sebelum kebutuhan psikologisnya terpenuhi, begitu pun seterusnya. Di
samping itu, kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan yang paling dasar.
Manusia harus mendapatkan kebutuhan psikologis untuk mencapai kebutuhan lain.
Kebutuhan tersebut berasal dari fisik setiap individu, sehingga menjadi kunci
utama untuk melangkah mencapai kebutuhan selanjutnya.
3. Menunjukkan rasa simpati kepada
orang lain yang sedang sakit, ditimpa bencana atau musibah :
Simpati adalah suatu proses kejiwaan
di mana seorang individu merasa tertarik pada seseoang atau sekelompok orang
karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
Biasanya untuk para tetangga saya mereka akan melakukan tindakan-tidakan
seperti memberi bantuan kepada orang yang sedang dan lainnya, mereka semua mempunyai
cara tersendiri untuk menyampaikan rasa simpati kepada orang lain antara yang
satu dan yang lainnya sangat mengalami keakraban yang baik, dengan itu rasa
simpati ditunjukkan untuk mempererat hubungan kekerabatan dan lain sebagainya.
·
Ketika sakit (Seseorang akan mengatakan) :
Untuk gea,
aku telah mendengar bahwa kamu sedang tidak baik,
Aku berdoa untuk kesembuhan mu, semoga lekas
membaik dan membuat doa ku menjadi kenyataan, ku
kirimkan salam hangat
dan berharap kamu akan segera sembuh. Temanmu Gugus
·
Membantu korban bencana alam
·
Menjenguk orang sakit
·
Menolong orang yang kesusahan
·
Turut berbahagia atas keberhasilan orang lain
·
Turut berduka cita atas meninggalnya
(seseorang)
·
Merasa kasihan terhadap anak-anak jalanan.
·
Memberi uang kepada pengemis.
·
Menjenguk teman yang sedang sakit.
4. Rasa
simpati dari dalam negeri maupun luar negeri yang ditunjukkan untuk korban
tsunami yang terjadi di mentawai dan letusan gunung merapi :
2. Bantuan
Jerman Selama Bencana Tsunami
3. Thursday, 28 October 2010. Bencana
alam tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat serta letusan Gunung Merapi
di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta masih menyisakan duka bagi ayah,
ibu, anak, istri, kerabat, dan tetangga para korban. Air mata mereka yang
ditinggalkan masih membasah hingga kemarin. Namun, duka itu juga ikut dirasakan
oleh seluruh bangsa Indonesia. Simpati dan empati disampaikan bagi warga di
pengungsian maupun keluarga korban. Semua berharap mereka tabah menghadapi
cobaan ini. Sebab, duka itu pasti akan berlalu dan berganti semangat untuk menjalani
kehidupan yang lebih baik.