Tugas Individu
“Strategi Operasi dalam Lingkungan
Global”
Manajemen Operasional Lanjutan
Diampu Oleh Ibu Nurhayati SE, Msi
Disusun Oleh :
Nama : Zahrida Putri Ragil
NIM : E2A015011
Prodi : S1 Manajemen
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI
Tahun 2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Dan
harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semarang, 13 Maret 2017
Penulis
Semarang, 13 Maret 2017
Penulis
Daftar
isi
Kata pengantar ................................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Pentingnya strategi ...................................................................................... 2
C. Pengertian Strategi global ........................................................................... 3
Bab II Pembahasan ......................................................................................... 4
A. Definisi Strategi Global ............................................................................... 4
B. Pemilihan strategi ......................................................................................... 5
C. Aliansi strategi .......................................................................................... 6
Kata pengantar ................................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Pentingnya strategi ...................................................................................... 2
C. Pengertian Strategi global ........................................................................... 3
Bab II Pembahasan ......................................................................................... 4
A. Definisi Strategi Global ............................................................................... 4
B. Pemilihan strategi ......................................................................................... 5
C. Aliansi strategi .......................................................................................... 6
D. Memasuki pasar asing
................................................................................ 7
E. Penasaran global
......................................................................................... 8
F. Manajemen pemasaran global
.................................................................... 9
G. Sumber daya manusia global
..................................................................... 10
Bab III Penutup ............................................................................................ 6
A. Pendekatan Strategi sebagai solusi menghadapi tantangan global .......... .. 11
Bab IV Kesimpulan dan Saran .................................................................... 19
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran .......................................................................................................... 19
Daftar pustaka ................................................................................................. 1
Bab III Penutup ............................................................................................ 6
A. Pendekatan Strategi sebagai solusi menghadapi tantangan global .......... .. 11
Bab IV Kesimpulan dan Saran .................................................................... 19
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran .......................................................................................................... 19
Daftar pustaka ................................................................................................. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Strategi global mengasumsikan produk-produk yang lebih distandarisasi dan
kontrol oleh kantor pusat. Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi dan
dikontrol oleh kantor pusat. Unit-unit bisnis strategis yang beroperasi di setiap
negara diasumsikan saling tergantung (interdependent), dan kantor pusat
berusaha untuk menyatukan bisnis-bisnis yang tersebar di negara-negara
tersebut. Oleh Karena itu, strategi ini menawarkan produk-produk standar ke
berbagai pasar di negara-negara yang berbeda dan strategi kompetitif ini
ditentukan oleh pusat.Jadi strategi global menekankan pada skala ekonomi dan
menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan
pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara atau di pasar-pasar
lainnya. Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat
melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena
pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang
itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar
lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal
dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi
tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas negara.Akibatnya, pencapaian
kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan
pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas negara
tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
Jepang.
B.
Pentingnya Strategi
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dengan pertumbuhan dan perkembangan
berbagai jenis perusahaan yang dilengkapi dengan pesatnya kemajuan tekonologi
informasi, maka strategi merupakan kebutuhan yang fital dan sangat penting
dalam menjalankan roda perusahaan menghadapi berbagai macam tantangan baik
internal maupun eksternal, khususnya para pesaing pada core bisnis yang sama. Sejalan
dengan pentingnya strategi, maka Jain (1990) mengatakan bahwa setiap organisasi
membutuhkan strategi apabila menghadapi situasi berikut :
a.
Sumber daya yang dimiliki terbatas.
b.
Ada ketidakpastian (uncertainity) mengenai kekuatan
daya saing organisasi.
c.
Komitmen (commitment) terhadap sumberdaya tidak
dapat diubah lagi.
d.
Keputusan-keputusan (decisions) harus
dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
e.
Ada ketidakpastian mengenai pengendalian
inisiatif.
Sementara Porter (1980) mengatakan bahwa ”the reason why firms succeed or
fail is perhaps the central question in strategy”. Artinya, strategi akan
menentukan berhasil atau gagalnya suatu perusahaan. Oleh karena itu, mengingat
perannya yang sangat menentukan, maka penentuan strategi menjadi sesuatu hal
yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan.Namun demikian strategi perlu
dibedakan dengan taktik. Dari pengertian yang paling sederhana dapat dibedakan
bahwa strategi (strategy) adalah saat dimana memutuskan apa yang harus
dikerjakan, sedangkan taktik (tactics) adalah saat dimana memutuskan bagaimana
mengerjakan sesuatu. Ada beberapa pendapat pakar untuk membedakan strategi
dengan taktik. Brucker berpendapat bahwa strategi adalah mengerjakan sesuatu
yang benar (doing the right things) dan taktik adalah mengerjakan sesuatu
dengan benar (doing the things right). Selain itu, Karl Van Clausewitz
berpendapat bahwa strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk
memenangkan suatu perang, sedangkan taktik merupakan seni menggunakan tentara
dalam sebuah pertempuran. Berdasar beberapa pengertian di atas, maka taktik
merupakan rentetan dari pelaksana kerja atau penjabaran operasional dari strategi
untuk mencapai tujuan, sedangkan strategi adalah penjabaran arah yang akan
ditempuh perusahaan di masa yang akan datang.
C.
Pengertian Strategi Global
Secara umum, ada tiga pandangan tentang 'strategi global'. Pertama,
strategi global adalah salah satu bentuk perusahaan multinasional
(multinational enterprise/MNE) strategi yang menjadi (treats) negara di seluruh
dunia sebagai sebuah pasar global (global marketpalce) (Levitt,dan Yip dalam
Peng dan Miles, 2009). Strategi MNE lainnya biasanya dikenal sebagai
internasional (atau eksport-driven), multidomestik dan transnasional (Bartlett
dan Ghoshal dalam dalam Peng dan Miles, 2009).Namun, strategi ini tampaknya
merupakan bentuk ideal yang tidak ada di antara MNE (Rugman dan Verbeke 2004). Pandangan
kedua menjadikan (treats) strategi global sebagai manajemen strategi
internasional (Bruton et al 2004;.Inkpen dan Ramaswamy 2006; Lu 2003).Jadi
manajemen internasional strategis lebih luas daripada 'strategi global' seperti
yang didefinisikan oleh pandangan pertama. Pandangan ketiga mendefinisikan
strategi global secara luas: strategi perusahaan di seluruh dunia, yang
merupakan teori perusahaan tentang cara sukses untuk bersaing (Peng dan Delios
2006). Definisi ini secara eksplisit mencakup strategi perusahaan internasional
(cross-border) dan non-internasional (domestic). Definisi ketiga menjadikan
(treats) strategi global sebagai strategi perusahaan di seluruh dunia (Peng dan
Delios 2006). Dengan kata lain, pengertian strategi global tidak didefinikan
secara sempit atau tidak relevan (pandangan pertaman), atau menyamakan strategi
global dengan manajemen strategis internasional (pandangan ke dua).Meskipun
benar bahwa definisi pertama secara eksplisit fokus pada aspek-aspek
internasional, definisi kedua terfokus tata kelola perusahaan dan CSR. Secara
keseluruhan, global strategi sebagai lapangan di persimpangan antara manajemen
strategis dan bisnis internasional.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Definisi Strategi Global
Dalam bisnis global, perlu dipahami lingkungan yang berkaitan dengan
perbedaan politik, ekonomi, sosial, budaya juga perdagangan dunia dan kerangka
investasi serta sistem moneter global. Tujuan utama dari perusahaan adalah
bagaimana perusahaan menciptakan laba yang optimal, yakni dengan dua cara :
a. Menambah nilai
produk agar konsumen mau membayar lebih.
b. Melakukan kreasi nilai (value creation) agar dapat menurunkan biaya
produksi.
·
Peningkatan laba melalui ekspansi global
Untuk meningkatkan laba perusahaan domestik, salah satunya dengan cara melakukan
pengembangan secara global. Dengan ini akan diperoleh :
1. Pendapatan yang lebih besar, melalui kemampuan khusus atau inti.
2. Menyadari ekonomi lokasi, dimana mendorong terciptanya kreasi nilai
(value creation) pada lokasi yang mungkin paling efisien.
3. Menyadari adanya kurva pengalaman yang lebih
besar, yang akan mengurangi biaya (value creatio).
·
Tekanan-tekanan untuk mengurangi biaya dan local
responsiveness
Dalam memasuki pasar global, ada dua tipe tekanan persaingan yang akan
dihadapi, yaitu:
1. Tekanan untuk pengurangan biaya
Tekanan ini dapat diatasi dengan cara melakukan
produksi masa dan standardisasi produk pada lokasi yang tepat.
2. Tekanan untuk tanggap akan lingkungan lokal
Tekanan lokal terjadi karena hal-hal berikut :
o
Perbedaan selera konsumen dan pilihan
o
Perbedaan infrastruktur dan praktek tradisional
o
Perbedaan saluran distribusi
o
Permintaan pemerintah lokal
B. Pemilihan Strategi
Perusahaan memiliki empat jenis strategi untuk
bersaing di pasar global yaitu :
1.
Strategi Internasional (International Strategy)
Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu
nilai yang unggul dari pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang
bernilai kepada pasar asing, dimana dibidang ini merupakan kelemahan pesaing
dan kompetensi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.
2.
Strategi Multidomestik ( Multidomestic Strategy)
Dalam strategi ini, perusahaan secara ekstensif melakukan kostumisasi
terhadap produk dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda
dimana value creation juga diciptakan pada kegiatan produksi,
pemasaran, R&D (penelitian & pengembangan) di setiap negara yang di
jadikan pasar global.
3.
Strategi Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih
mengarahkan pada standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak
melakukan penyesuaian produk terhadap kondisi lokal, karena menggunakan
strategi low cost sehingga mendapatkan laba yang maksimal.
4.
Strategi Transnasional
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan
solusi untuk semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas
kondisi lokal dan juga transfer kompetensi inti serta tekanan lokal. Jadi
strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan pengurangan biaya dan
tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan
juga melakukan diferensiasi.
Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan.Untuk itu, kita
sebagai perusahaan harus bisa memilih strategi yang tepat untuk berbagai
kondisi dengan pertimbangan tekanan pengurangan biaya dan tekanan local
responsiveness yang dihadapi.
C. Aliansi Strategi
Aliansi strategi adalah suatu komponen penting dalam sebuh strategi
dimana berkenaan dengan persetujuan kooperasi atau persetujuan bersama antara
pesaing potensial dengan pesaing yang telah ada.Dalam aliansi strategi ini
terdapat berbagai keunggulan dan kelemahan.Salah satu keunggulan aliansi
strategi adalah mudah memasuki pasar internasional dengan saling melengkapi
dalam hal keahlian dan penurunan biaya dan resiko dalam memasarkan produk serta
mudah dalam penentuan standar teknologi industri internasional.
Ada tiga hal yang
harus diperhatikan agar aliansi strategi ini berhasil, yaitu :
1.
Pemilihan partner, dimana harus jelas siapa yang
akan kita ajak kerjasama, apakah partner tersebut dapat bekerjasama mencapai
tujuan strategi dan tujuan aliansinya serta tidak memanfaatkan aliansinya
dimasa mendatang. Dan sebagai perusahaan yang akan melakukan aliansi
strategi, kita harus melakukan berbagai langkah seperti, mencari informasi
mengenai partner dan mengumpulkan data serta mencari tahu mengenai partner
tersebut.
2.
Struktur
aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal
pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk
kepentingannya sendiri.
3.
Penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan
pengamanan dengan teknologi, atau dengan penetapan kontrak, dimana terjadi
persetujuan atau kesepakatan yang jelas, adil antara perusahaan
dengan partnernya dengan komitmen yang mantap agar tidak terjadi resiko yang
tidak diinginkan.
D. Memasuki Pasar Asing
Ada enam cara yang berbeda yang dapat digunakan perusahaan dalam memasuki
pasar asing atau pasar internasional, yaitu :
1.
Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaanuntuk
mengembangkan bisnisnya di pasar global.Kegitan ekspor memiliki kelebihan dan
kekurangan, kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu
perusahaan mencapai kurva pengalaman dan lokasi yang ekonomis apalagi jika
negara itu tersentralisasi maka bisa memanfaatkan skala ekonomi dari volume
penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah akan tidak menguntungkan di
negara sendiri jika ternyata lebih ekonomis jika diproduksi di negara tujuan
pasar global, lalu biaya transportasi yang tinggi dan ancaman tarif membuat
menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko.
2.
Proyek “Turnkey”
Dalam proyek turnkey kontaktor setuju untuk menangani
setiap detil proyek untuk klien asing termasuk training para personil. Turnkey adalah
proses teknologi untuk proses ekspor ke negara lain. Jadi, proyek turnkey
adalah merupakan suatu proyek yang dalam proses nya yaitu ekspor ke negara
lain, kendalinya dipegang oleh klien asing dalam hal ini perusahaan asing.
·
Keuntungannya :
1)
Perusahaan mendapat pengembalian ekonomi dari
aset pada saat investasi langsung
·
Kelemahannya :
1)
Tidak ada keuntungan jangka panjang di negara
asing tersebut.
2)
Terciptanya persaingan yang ketat.
3)
Apabila persaingan bersumber dari teknologi, maka
perusahaan lokal akan menjual keunggulan bersaingannya pada pesaing potensial
atau aktual.
3.
Lisensi
Merupakan suatu perjanjian antara pemberi lisensi yang mengibahkan haknya
dengan pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan
menerima pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi.
·
Keuntungannya :
1)
Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau
kecil.
2)
Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan
yang memiliki dana terbatas dan ingin melakukan operasional di negara asing.
3)
Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar
asing melaluiinvestasi.
·
Kelemahannya :
1)
Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam
mengendalikan atau melakukan kontrol terhadap manufaktur, pemasaran, strategi
dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan ekonomis.
2)
Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan
koordinasi dan strategi.
3)
Kemungkinan kehilangan technological know
how yang merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan asal.
Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross
licensing agreement, merupakan cara yang umum digunakan
industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau kesepakatan bahwa
perusahaan bisa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan
memberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.
4.
Waralaba (Franchising)
Waralaba merupakan bentuk lisensi, waralaba menjual tidak hanya property
yang intangibel tetapi juga sesuatu hal yang disetujui dengan aturan yang ketat
sesuai tata cara melakukan bisnis. Dimana frenchisor memberi bantuan kepada
frenchisee dalam menjalankan bisnisnya dengan imbalan yaitu royalti sejumlah
prosentase tertentu dari hasil bisnis frenchisee.Biasanya waralaba terdapat
pada perusahaan jasa.
·
Keunggulannya :
1)
Biaya dan resiko yang rendah.
2)
Mudah masuk pasar asing.
3)
Mempercepat dalam mendapatkan keuntungan.
·
Kelemahannya :
1)
Masalah dalam pengendalian kualitas.
5.
Joint Venture dengan perusahaan setempat
Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau
lebih menjadi satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang
dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan.
·
Keunggulannya :
1.
Mendapat manfaat dari pengetahuan partner lokal.
2.
Dapat berbagi biaya dan resiko dengan partner
lokal.
3.
Merupakan cara untuk memasuki pasar asing.
·
Kelemahannya :
1.
Resiko dalam hal memberikan teknologinya kepada
partner lokal.
2.
Tidak ada pengendalian yang ketat.
3.
Kepemilikan dapat mengarah pada konflik dan
perang pengendalian antar perusahaan.
6.
Dimiliki sepenuhnya oleh cabang
Dalam hal ini 100% saham dimiliki sendiri oleh perusahaan yang akan memasuki
pasar asing. Dimana ada dua cara untuk melakukan strategi ini :
a)
Dengan membentuk operasional baru pada negara
tersebut.
b)
Dengan meminta dan menggunakan perusahaan yang
ada di negara tersebut untuk mempromosikan produknya dipasar.
·
Keunggulannya :
1)
Meniadakan resiko kehilangan keunggulan
bersaingnya.
2)
Adanya pengendalian yang ketat pada proses
operasional diberbagai negara.
·
Kelemahannya :
1)
Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk memasuki
pasar di negara asing.
2)
Karena perusahaan membuat seluruh proses operasi
di negara tujuan sendiri saja maka biaya dan resiko yang ditanggung besar.
E. Pemasaran Global
Pemasaran global menitikberatkan pada strategi pemasaran bisnis
internasional yakni bagaimana perusahaan menentukan kapan produk terstandardisasi
dan kapan tidak terstandardisasi.Dalam pemasaran global juga harus
memperhatikan bauran pemasaran dengan selalu memandang cita rasa dan preferensi
konsumen yang konsisten di berbagai negara.
F. Manajemen Operasional
Global
Perbaikan dalam pengendalian kualitas akan
mengurangi biaya melalui tiga cara :
1) Peningkatan produktivitas akibat peniadaan pemborosan danpengurangan
cacat.
2) Peningkatan kualitas produk artinya mengurangi biaya cacat dan scrap.
3) Menurunkan jaminan dan biaya perbaikan atau pengerjaan ulang untuk
kualitas produk yang lebih baik.
Dalam manajemen operasional berarti semua pihak atau semua bidang yang
terintegrasi dalam perusahaan ikut secara bersama menjalankan tugas atau
cara-cara diatas dengan baik dan benar agar tujuan perusahaan yaitu mendapatkan
peningkatan laba akan tercapai.
G. Sumber Daya Manusia
Global
Bidang ini akan membahas mengenai bagaimana perusahaan mengatur srtuktur
oraganisasinya yaitu bagian sumberdaya manusia secara efektif. Diantaranya
yaitu staffing, evaluasi kinerja, pengembangan manajemen, kompensasi dan
hubungan antar tenaga kerja. Karena dengan perusahaan memperhatikan karyawannya
baik itu yang ada di domestik maupun pekerja yang ada di negara dimana
perusahaan melakukan perdagangan atau masuk ke pasar internasional maka akan
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
BAB 3
PENUTUP
A. Pendekatan Strategis sebagai Solusi Menghadapi
Tantangan Global
Studi Hubungan
Internasional merupakan sebuah studi dinamis, yang memungkinkan adanya
perkembangan ilmu sesuai tuntutan zaman.Hal ini seiring dengan semakin
banyaknya fenomena-fenomena internasional yang bermunculan.Semakin beragamnya
fenomena, menuntut Hubungan Internasional untuk dapat mengkaji dan menganalisis
penyebab dan mencari solusi dari peristiwa yang terjadi.Pergeseran objek
kajianpun terjadi dalam studi Hubungan Internasional. Terlebih setelah
berakhirnya Perang Dingin, objek kajian studi Hubungan Internasional yang
dulunya hanya berfokus mengenai negara, konflik dan perdamaian, bergeser
mengenai isu-isu yang sebelumnya luput dari perhatian Hubungan Internasional.
Dengan beragamnya fenomena hubungan internasional, perspektif yang digunakan
untuk mengkaji fenomena tersebut tidak cukup jika hanya menggunakan perspektif
tradisional Hubungan Internasional.Perspektif tradisional seperti Realisme dan
Liberalisme, dianggap memiliki kekurangan karena terlalu state-centric.Sehingga
persoalan diluar negara, tidak dapat dijelaskan melalui perspektif tradisional.Mengingat
persoalan yang dihadapi Hubungan Internasional saat ini tidak lagi hanya
berfokus pada negara namun juga terhadap isu global.
Diperlukan perspektif
lain yaitu perspektif alternatif yang dapat mengisi kelemahan perspektif
tradisional untuk membantu menjawab isu global yang terjadi saat ini.
Perspektif-perspektif alternatif tersebut banyak mengkritisi perspektif
tradisional, dan berusaha mengangkat isu-isu baru yang tidak dilihat perspektif
tradisional.Seperti contohnya adalah mengenai isu lingkungan, yang kemudian
diangkat menjadi isu global oleh perspektif hijau.Isu seperti lingkungan
menjadi sangat baru bagi studi Hubungan Internasional, karena sebelumnya fokus
kajian dalam Hubungan Internasional adalah antroposentris.Yang mana pemikirannya
berfokus pada manusia, seperti Realisme dan Liberalisme yang berasumsi pada
sifat dasar manusia.Sedangkan pada perspektif lingkungan, pendekatan yang
digunakan adalah ecosentris, yang mana lingkungan hijau sebagai fokus
kajiannya. Sehingga melalui perspektif hijau, permasalahan lingkungan besreta
rezim lingkungan perlu dibahas karena permasalah tersebut dianggap tidak
bisa diselesaikan oleh negara (Peterson, 2005:236).
Fenomena yang sedang
dirasakan dunia saat ini adalah globalisasi. Pasca Perang Dingin, globalisasi
menjadi fenomena yang masif dalam hubungan internasional. Sehingga hadirnya
globalisasi, merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya pergeseran fokus
dalam studi Hubungan Internasional. Menurut Linklater (2001), globalisasi telah
memengaruhi komunitas politik dan menciptakan fragmentasi baru. Sehingga dengan
globalisasi hakikat dari komunitas politik dapat berubah, sebagai contohnya
dapat dilihat dari negara –negara dunia ketiga.Yang mana melalui globalisasi
ekonomi dan politik meningkat dengan dibukanya banyak kerjasama internasional,
namun nyatanya fragmentasi dalam komunitas politik tetap terjadi di negara
dunia ketiga.Fragmentasi komunitas politik ini terjadi karena kegagalan atau
ketidakmampuan negara dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya (Linklater,
2001:624).Ditambah dengan adanya globalisasi, persaingan pasar semakin bebas
sehingga mengharuskan negara untuk mencari solusi agar dapat bertahan di dunia
internasional.Dengan begitu, negara sebagai aktor utama dalam hubungan
internasional tidak dapat bertahan sendiri tanpa memperdulikan aktor non negara
seperti MNCs dan lainnya. Negara harus dapat berbagi peran dengan aktor lain
untuk dapat menyelasaikan berbagai masalah yang saat ini semakin kompleks.
Sehingga dapat dipastikan bahwa dengan adanya globalisasi aktor non negara yang
sebelumnya tidak dianggap penting, saat ini bahkan dapat mempengaruhi perilaku
negara dalam hubungan internasional.
Dengan demikan
perspektif mainstream dalam Hubungan Internasional, perlu kehadiran perspektif
baru yaitu perspektif alternatif yang dapat melihat fenomena hubungan
internasional lebih luas.Sehingga tidak hanya fokus dengan hal-hal menyangkut
negara tetapi lebih khususnya dalam mengahadapai tantangan globalisasi.Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa globalisasi tidak dapat dihindari
negara.Globalisasi beserta fenomena yang mengikutinya memaksa penstudi Hubungan
Internasional untuk membawa globalisasi menjadi salah satu fokus kajian dalam
Hubungan Internasional. Perspektif mainstream kemudian tidak cukup untuk
mengkaji masalah globalisasi, untuk itulah perlu adanya perspektif atau
pendekatan lain. Salah satu penstudi Hubungan Internasional yaitu Linklater
(2001) mencoba menganalisis pengaruh globalisasi yang telah mempengaruh komunitas
politik dengan tiga pendekatan.Pendekatan pertama adalah kosmopolitanisme yang
memiliki fokus pada kesetaraan individu.Dan solusi dari permasalahan global
adalah dengan mendorong adanya kesejahteraan yang merata di segala bidang
(Linklater, 2001:629). Pendekatan kedua adalah postmodernisme yang
menyoroti bahaya dari konstruksi ilmu pengetahuan yang dihasilkan
manusia.Konstruksi ilmu pengetahuan ini menurut Foucault dapat membentuk
fondasi baru bagi power dan dominasi seseorang (Linklater, 2001:630).
Pendekatan ketiga adalah komunitarianisme yang beranggapan bahwa seseorang
memiliki kepentingan terhadap suatu komunitas, yang mana individu juga memiliki
loyalitas dan akan menjaga loyalitas tersebut saat telah menjadi anggota dari
suatu komunitas (Linklater, 2001:630). Artinya adalah dalam sebuah komunitas,
anggotanya akan tunduk terhadap nilai-nilai komunitas tersebut dan tidak mudah
untuk pindah ke lain komunitas karena terikat satu sama lain.
Hubungan Internasional
merupakan studi yang dinamis mengikuti perkembangan zaman, tentunya tidak cukup
hanya dengan perspektif tradisional maupun alternatif yang saat ini telah ada.
Perlu adanya kemunculan perspektif baru yang akan mewarnai studi Hubungan
Internasional. Dikarenakan, perspektif tidak hanya digunakan dalam teks tetapi
juga dalam praktek.Negara dalam usahanya bertahan dalam tantangan global, perlu
menggunakan banyak perspektif tidak hanya terfokus pada salah satu perspektif
saja. Alasan lain perlunya lebih dari satu perspektif yang digunakan dalam
menganalisa suatu fenomena adalah karena setiap perspektif pasti memiliki
kekurangan. Sehingga diperlukan perspektif lainnya guna membantu menangani
suatu masalah.Pendekatan strategis menjadi solusi yang dirasa tepat dan
dibutuhkan untuk menghadapi persoalan global yang saat ini sedang dihadapi
berbagai negara di dunia.Pendekatan strategis dibawa oleh David A.Lake dan
Robert Powell (1999) yang menekankan negara untuk bertindak strategis agar
kepentingan negara dapat dicapai dan agar meminimalisir kerugian ataupun
berbagai hal yang tidak diinginkan terjadi. Pendekatan Strategis berasumsi jika
aktor akan membuat keputusan yang merepresentasikan tujuannya sendiri (Lake
& Powell, 1999:7). Dengan memiliki tujuan, maka tindakan apa yang akan dilakukan
harus dipikirkan dan diperhitungkan dengan matang. Cara berfikir strategis dan
perilaku strategis sangat diperlukan dalam hal ini. Untuk itu pendekatan
strategis muncul, dengan memberikan alternatif lain khusunya dalam menghadapi
globalisasi, yang mana setiap aktor perlu untuk menjadi strategis agar dapat
bertahan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa saat ini Studi Hubungan
Internasional telah banyak mengalami perkembangan.Hal ini dilihat dari semakin
bermunculan perspektif-perspektif baru yang mewarnai Hubungan
Internasional.perspektif-perspektif baru ini, hadir dengan mengangkat fenomena
yang juga baru dan tidak dilihat sebelumnya oleh perspektif tradisional. Studi
Hubungan Internasional Airlangga juga menilai bahwa tidak cukup jika hanya
menggunakan perspektif tradisional untuk menjelaskan fenomena kontemporer yang
saat ini terjadi. Untuk itulah diperlukan perspektif lain yang bersifat
strategis. Melalui Airlangga School of Thought yang saat ini tengah
dikembangkan, menyuguhkan sebuah perspektif yang tidak hanya berfokus pada pola
pikir yang strategis namun juga pada sikap strategis penstudi Hubungan
Internasional. Sehingga para penstudi HI khususnya HI Universitas Airlangga
yang dituntut untuk menjadi seorang strategis dengan dibekali kemampuan komunikasi,
negosiasi dan manajerial yang tinggi diharapkan mampu dalam membuka jalan bagi
pengembangan perspektif dan paradigma baru tersebut sehingga ilmu HI khususnya
di Indonesia dapat berkembang dengan akar tradisinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
3. http://retno-anggraeni-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-106715 Teori%20Hubungan%20Internasional
4. Pendekatan%20Strategis%20sebagai%20Solusi%20Menghadapi%20Tantangan%20Global.html
5. Dipublikasikan atau diposkan dari blog
widya intan di 02.11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar