Sabtu, 23 Juli 2016

KULTUM IBU


Assalamualaikum.wr. wb.
Ibu, ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan Ilahi di muka bumi.
Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng tidak dimuliakan bagi sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar kisah malin kundang, yang dikutuk Ibunya menjadi batu karena kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran penting yang bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada seorang Ibu.
Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu seperti halnya kisah malin kundang tersebut, akan tetapi  sifat kedurhakaan terhadap Ibu yang dimiliki malin kundang masih diwarisi oleh beberapa anak di era modern ini. Apabilakita melihat dan mengamati di sekelilling kita, bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan bertindak kasar, melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri. Padahal darinyalah kita dilahirkan ke dunia ini.
·         Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:
وَوَصَّيْنَاالإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَي وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْلِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ المَصِيْرُ
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu-Bapaknya, Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu”. (QS. Luqman, 31:14)
Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk kita, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu, Ibu ialah orang yang dengan ketulusannya telah merawat kita dari kecil hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap sepeserpun imbalan. dengan begitu besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah sepantasnya lah kita berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.

·         Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Kemudian, Rasulullah menjawab:
“Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu dan yang lebih dekat denganmu.” Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu, betapa tinggi dan mulianya keberadaan ibu dalam kehidupan kita.

Di antara keajaiban syari’at Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita berbuat baik kepada Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah bersabda, “Ya, tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih).
Keberadaan Ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan diberikannya hak-hak, maka ia juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan serta menjauhkan mereka dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah Swt dengan menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-nya. Oleh karena itu, terdapat beberapa kewajiban kita terhadap orang tua:
1.      Taat dan berbakti kepada orang tua.
2.      Mendo’akan kedua orang tua.
3.      Menjaga ucapan kita agar berbicara dan berbuat baik kepada orang tua.
Demikian beberapa pedoman kita untuk berbuat baik terhadap orang tua terutama Ibu. Semoga Ibu, Ayah, maupun saudara-saudara kita, bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di surga Allah atas keridhloan-nya. Amin amin ya robbal ‘aalamin.
Jadi, sebagai seorang anak hendaklah kita berbakti terhadap orang tua, terutama Ibu. Dimana keridhaan Ibu adalah ridha Allah, dan kemurkaan seorang Ibu adalah kemurkaan Allah pula.

Do’a untuk Ibu (Kedua Orang Tua) kita :
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Semoga bermanfaat
Aamin ya rabal alamin......
Narasumber :
Evi Cita Aprilianti
(Kegiatan pengajian rutin asramaku KH. Ahmad Dahlan Rosjidi).
Walssalamualaikam Wr.Wb.